MUSI RAWAS, Kulu-kilo.com – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Musi Rawas bersama OPD terkait menggiatkan pembinaan dan bimbingan pada remaja agar tercipta kualitas remaja bertanggung jawab melalui aktivitas PIK-R, Posyandu Remaja, PKPR, BRUS dan Pramuka (Bakti Husada maupun Kencana).(04/8/2022)
Muhammad Nizar selaku Sekretaris Dinas PPKB Kabupaten Musi Rawas menerangkan bahwa Ke depannya potensi kekuatan remaja itu akan dibangun dalam desain Generasi Berencana (GenRe) sebagai manifestasi dari akumulasi Forum PIK-R/M yang ada di masyarakat dan institusi pendidikan.
Berdasarkan survei remaja terhadap 139 responden yang berkunjung ke Posyandu Remaja di Kabupaten Musi Rawas dengan sebaran instrumen melalui google form dalam group whatsh app Posyandu Remaja dan Saka Bakti Husada pada tahun 2021-2022.
Dari survei itu dilaporkan pada umumnya lebih dominan wanita 71,9 persen dan pada umumnya responden berumur kurang dari 21 tahun sebanyak 82,7 persen. sedangkan tingkat pendidikan mayoritas SMA sekitar 51,8 persen dan SMP sekitar 23,7 persen. Namun yang berpendidikan SD dan Perguruan Tinggi ada pada 8,6 persen dan 15,8 persen.
"Adapun permasalahan yang teridentifikasi dalam survei itu kebiasaan merokok sekitra 6,5 persen, dengan usia rata-rata sekitar 14 tahun dan yang pertama kali merokok pada usia 10 tahun,"tukas Nizar.
Kemudian yang telah berpacaran sekitar 33,1 persen dengan rata-rata usia 16 tahun, Namun pertama kali berpacaran pada usia 10 tahun. untuk aktivitas pacaran, yang melakukan pelukan sekitar 5 persen, peluk cium sekitar 2,2 persen, meraba daerah sensitif 0,7 persen,"ujar Nizar.
Sedangkan permasalahan bodi image yang teridentifikasi meliputi kurus, lesuh, gemuk dan pendek dengan proporsi antara 15-23 persen,"terang Nizar
Hal yang menarik ditambahkan Nizar adalah sumber potensi karakteristik remaja saat ini adalah, kepatuhan periksan kesehatan sekitar 63,3 persen, pengalian minat peran sekitar 58,3 persen menjadi kader remaja, kepatuhan berkunjung ke Posyandu remaja sebesar 57,6 persen, yang memiliki kehobian tunggal lebih dominan dibandingkan yang kehobian ganda yaitu sekitar 80 persen. dan untuk tingkatan religius remaja dilaporkan sekitar 21,6 persen.(adv/Sony)