Bang Zul Sukses Bawa Guru SMAN 1 ke Kancah Internasional

LUBUKLINGGAU - Kulu-kilo.com, Program SMANSA Go Internasional digagas Zulkarnain, M.Pd.Mat sejak awal memimpin SMAN 1 Lubuk Linggau.

Kala itu dimulai dengan penandatanganan kerjasama dengan beberapa lembaga di China. 

Lalu dilanjutkan dengan siswa magang maupun melanjutkan studi ke perguruan tinggi ke luar negeri.

Hingga 2024 ini, Program SMANSA Go Internasional terus ditindaklanjuti.

Kali ini giliran Guru SMAN 1 Lubuk Linggau yang unjuk kebolehan. 

Dia adalah Ibu Rismar Riansih.

Ibu yang diangkat jadi guru ASN sejak tahun 2003 itu lolos seleksi mendapatkan beasiswa AFS Global STEM Educators 2024. 

Zulkarnain mengapresiasi kegigihan Ibu Rismar Riansih yang bisa lolos seleksi mendapatkan beasiswa internasional dan bergengsi tersebut.

“Capaian yang diraih Bu Rismar tentu membuat kami semua bahagia. Makanya kami berian ucapan selamat ditengah momen HUT Kemerdekaan RI ke-79 di hadapan anak-anak. Semoga prestasi Bu Rismar ini jadi motivasi kita semua, baik guru maupun siswa siswi SMAN 1 Lubuk Linggau,” tutur Zulkarnain.

AFS Global STEM Educators adalah program pertukaran virtual dengan beasiswa penuh selama 6 minggu untuk pendidik dalam jabatan di seluruh dunia (usia 18+) yang mengajar STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika) di tingkat menengah (bekerja dengan siswa berusia 13- 18). 

Program sertifikat interaktif online ini dirancang bagi Pendidik untuk membangun keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang kompeten secara global dan menumbuhkan kompetensi global di komunitas sekolah mereka dan sekitarnya. 

Jumlah pelamar untuk mendapatkan program beasiswa ini lebih dari 500 lamaran berkualifikasi tinggi tahun ini, dan dipilih hanya 125 pemenang saja.  

Zulkarnain bersyukur Ibu Rismar Riansih dengan perjuangan dan kerja kerasnya, lolos seleksi.

“Ya, Alhamdulillah saya menerima beasiswa dan penempatan  dalam program AFS Global STEM Educators 2024. Program ini memperkaya wawasan saya dan membantu saya mengeksplorasi dan berkolaborasi dalam Pendidikan Kompetensi Global (Global Competent Educator), khususnya yang berkaitan dengan Pendidikan STEM,” tutur Rismar saat diwawancara

Ibu yang dikenal ramah dan ceria itu mengungkapkan, AFS Global STEM Educators Cohort 2 ini dijalankan secara online mulai tanggal 22 Juni - 3 Agustus 2024. 

“Alhamdulillah saya dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan pertukaran ini dan dinyatakan lulus,” jelas Rismar.

Rismar menerangkan, tahap seleksi diawali dengan pendaftaran dan pengisian beberapa pertanyaan. 

“Pertanyaan itu diisi dalam bentuk tulisan esai tentu saja dalam Bahasa Inggris. Setelah mengumpulkan jawaban tulisan esai saya, beberapa minggu kemudian saya dapat email yang menyatakan kalua saya lulus dan diterima,” tutur Rismar. 

Setelah mengikuti kegiatan secara online tersebut, Rismar menyatakan misinya mengikuti program seleksi beasiswa ini untuk membawa nama baik Indonesia khususnya Kota Lubuklinggau dan SMAN 1 Lubuk Linggau dalam bidang Pendidikan. 

“Bahkan setiap kali sesi presentasi saya selalu membawa nama Indonesia lebih khusus SMAN 1 Lubuk Linggau. Kami mempresentasikan budaya, Pendidikan, sosial, agama dan lain-lain dari negara masing-masing setiap minggunya,” tuturnya.

Rismar mengaku sangat mensyukuri bisa ikut serta dalam kegiatan belajar yang berlangsung setiap minggu sekali secara online tersebut.

“Sebelum live season, kami disuruh mengikuti pembelajaran daring terlebih dahulu secara mandiri atau mempelajari modul yang sudah disiapkan oleh pihak AFS Global STEAM. Jumlah modul sebanyak 20 modul. Materi yang harus kami presentasikan setiap minggu adalah Welcome & Roadmap, Pre-Program Self-Reflection, Learning Styles, Culture & Identity, Leaving your Comfort Zone, Observe Your Context, When Differences Collide, Empathy & Listening, Stereotypes & Generalizations Suspending Judgment, Cultural Value Dimensions, Zommunication Styles, Dealing With Conflict, Polarized Societies, Spiritual Diversity, Understanding Inequality, Microaggressions, Century Skills, Teaching the SDGs, Taking Action | STEM Educator Globally Competent Teaching, dan Globally Competent Teaching,” tambahnya.

Diraihnya beasiswa ini menurut Rismar setidaknya bisa mewujudkan salah satu cita-citanya yang ingin bisa belajar dan terus belajar.

Mahasiswa S3 di UNIB Jurusan Applied Linguistic itupun menceritakan bagaimana ia begitu mencintai bahasa Inggris sejak masih duduk dibangku SMP.

“Saya mencintai profesi mengajar dan mendidik ini sejak awal memilih Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ketika S1. Dan karena mencintai pekerjaan saya, makanya saya mengajar dengan metode Edutainment (Education dan Entertainment). Siswa belajar menyenangkan dan membahagiakan misal dgn menonton film, video, mendengar musik atau lagu dan games,” tutur  alumni S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Malang  dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang tersebut.(sony)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama